Payakumbuh, smartsumbar---
Fraksi Golkar DPRD Kota Payakumbuh meminta agar kebijakan menutup rumah ibadah selama pandemi Covid-19 ditinjau dan dikaji ulang kembali secara mendalam dan mendasar menurut syariat islam.
"Karena satupun data yang khusus Payakumbuh belum ada penyebaran corona warga terinfeksi dari shalat berjemaah di Masjid. Untuk itu Fraksi Golkar meminta Pemko dan MUI meninjau kembali," ujar YB. Dt. Parmato Alam saat menghubungi media Via telepon seluler, Kamis (14/5) malam.
Namun, menurutnya tentu pelaksanaan shalat di mesjid tetap melaksanakan dan mengikuti protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
Solusi itu disampaikan mantan Ketua DPRD itu, menjamin yang shalat di mesjid itu betul-betul adalah jemaah lokal, artinya memastikan orang setempat saja, jangan ada orang luar yang ikut salat berjemaah,"kata Putra Nagari Aua Kuniang Payakumbuh Selatan itu.
"Jemaah yang hadir ke mesjid itu, LPM dan pengurus mesjid menjamin yang ikut shalat berjemaah bukanlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) yang sedang menunggu hasil tes lab dan keluarganya, serta pelaku perjalanan keluar daerah. Kearifan lokal atau lokal wisdomnya adalah betul-betul warga lingkungan disitu saja, "sebut mantan Ketua DPRD Payakumbuh Periode 2014-2019.
Ditegaskannya, mesjid-mesjid di jalan utama seperti Jalan Soekarno-Hatta memang tetap harus memperhatikan protokoler yang ada, karena sulit diprediksi siapa saja yang shalat disana, mungkin bisa dipertimbangkan untuk dilarang total.
"Tidak masalah kalau dilarang disana, karena mungkin sangat beresiko, "tukas nya.
YB Dt Parmato Alam juga menekankan agar LPM dan pengurus mesjid menjamin pelaksanaannya aman dengan seksama, bila ingin juga melaksanakan salat berjemaah.
"Allah membuktikan sampai saat ini tidak terjadi penularan karena beribadah di mesjid, secara makrifat dan hakikat batinnya, Allah melindungi kita,"ucap nya.
Dikatakannya lagi, masyarakat yang pernah berkontak dengan orang yang pernah terpapar Corona harus menyadari untuk jangan datang ke masjid dan tetap mengikuti protokol Covid-19, jangan sampai menzalimi orang lain.
"OTG yang hasil tes labnya sudah keluar negatif Corona tentu bisa salat di mesjid, kan sudah jelas mereka aman. Untuk itu Fraksi Golkar meminta penutupan rumah ibadah ditinjau ulang kembali," tutup YB.Dt.Permato Alam. (GG)
