 |
| Bimwin Remaja Usia Sekolah |
Pasaman Barat, smartsumbar.com – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gunung Tuleh, bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 setempat, Selasa (26/7), melaksanakan bimbingan perkawinan pra nikah bagi remaja usia sekolah tingkat kecamatan di lembaga pendidikan itu, Simpang Tiga Alin.
Pembinaan perkawinan bagi usia remaja, melalui program BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah), dan dilalaksanaan sehari itu diikuti peserta didik di lingkungan SMK Negeri 1 Gunung Tuleh. Selain kepala KUA, Jufri, Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) setempat, Edi Haomoan, kepala lembaga pendidkan itu, Zulpan, hadir sekaligus jadi pemateri pada kesempatan itu, ketua APRI Pasaman Barat, Wafda.
Kepala KUA Gunung Tuleh, Jufri, menjelaskan, Assosiasi Penghulu Republik Indonesia atau disingkat APRI merupakan wadah penghulu secara nasional, seperti di Pasaman Barat. Melalui komunitas ini, antara pengurus bersama anggota saling bersinergi, berbagi ilmu dan pengalaman, dalam rangka peningkatan kualitas penghulu di wilayah kerjanya.
Pembinaan perkawainan bagi remaja usia sekolah, seperti dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gunung Tuleh hari ini (Selasa-red), bukan seja sebatas menjalankan program kelembagaan bagi aparatur KUA dengan penghulu, penyuluh agama dan staf yang ada. Kegiatan ini, juga sebagai tanggungjawab moril aparatur Kementerian Agama tingkat kecamatan memberikan pengetahuan dini dan berbagai aspek yang akan ditimbulkan dari pernikahan di usia dini.
“Sebagai pelajar pada setiap jenjang pendidikan tingkat menengah pertama dan atas, seperti siswa SMK Negeri 1 Gunung Tuleh, harus memiliki motivasi untuk selalu semangat meraih cita cita dan masa depan yang tangguh. Belajar, memperoleh ilmu manfaat, mendengarkan nasehat guru, bersama orang tua agar menjadi generasi yang bisa dibanggakan adalah komitmen yang hendai dicapai.” kata Jufri.
Kepala SMK Negeri 1 Gunung Tuleh, Zuplan, menyampaikan, di tengah perkembagan zaman, ancaman global serta kian mudahnya mengakses fasilitas teknologi dan informasi saat ini, secara otomatis akan merubah cakrawala berfikir generasi. Di lain pihak, berbagai tayangan dan bisa dengan mudah diakses melalui situs forno, juga menjadi ancaman generasi, termasuk para pelajar.
Bimbingan perkawaianan bagi remaja usia sekolah, seperti dilaksanakan dan diikuti siswa di lemaga penddikan dipimpinnya, tambah Zulpan, diharapkan akan menambah pengetahuan, wawasan sekaligus bisa merubah caktawala berfikir para siswa. Cukup banyak pengetahuan, wawasan dan pengalaan yang bisa diraih melalu kegiatan ini.
Untuk itu, tambah kepala SMK Negeri 1 Gunung Tuleh itu, jadikanlah pembinaan perkawinan remaja usia sekolah ini, sebagai modal awal untuk membentengi diri para siswa. Yang menurut semestinya dan harus dibentengi, bukanlah pengetahuan tentang berumahtangga, tapi bagimana setiap siswa faham tentang apa dampak atau akibat yang ditimbulkan dari pernikahan usia dini. (gmz)
