![]() |
Dialog Moderasi Beragama |
Pasaman Barat, smartsumbar.com, -, Tim Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Jumat (21/7) kemarin, gelar dialog Moderasi Beragama di Hotel Guci Bandarejo Simpang Empat.
Dialog penguatan moderasi beragama yang menghadirkan Anggota Komisi VIII DPR RI itu, dibuka Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, diwakili Kabag Tata Usaha, Miswan, merupakan program prioritas yang termuat dalam visi misi Kementerian Agama.
Bahkan, dialog moderasi beragama sudah masuk dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di lingkungan Kementerian Agama se Indonesia, yang teknis pelaksanaan kegiatan itu, disesuaikan dengan program kerja Kanwil dan Kantor Kementerian Agama kabupaten dan kota, seperti di Sumatera Barat.
Menyikapi hal ini, Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, seperti saat ini di Pasaman Barat dilaksanakan penguatan moderasi beragama, berbentuk dialog dengan menghadirkan anggota Komisi VIII DPR RI, John Kennedy Aziz di Hotel Guci.
Selain Kabag Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat,. Miswan, dan John Kennedy Aziz bersama para peserta. Hadir juga sebagai pemateri pada kesempatan itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Prof. Duski Samad, Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Syafizal.
Kabag Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Miswan mengatakan, pada prinsipnya moderasi beragama bertujuan memoderasikan pandangan umat beragama dalam menjalankan agama, bukan memoderasi ajaran agama.
“Moderasi beragama saat ini, sudah memasuki tahap penguatan. Dimana dalam penguatan ini dilaksanakan berbagai kegiatan baik pembinaan, orientasi workshop, dialog, bahkan Diklat atau Training of Trainert (TOT), jelas mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat itu.
Moderasi beragama, ingatnya, bisa atau dapat mencegah (menangkal) berkembangnya paham radikalisme dan paham yang ingin menukar idiologi pancasila dengan paham ekstrim yang muncul di tengah-tengah masyarakat, mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten atau kota hingga ke pelosok negeri, seperti di Pasaman Barat.
“Selain melalui kegiatan Kementerian Agama melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat telah mencanangkan Desa Sadar Kerukunan yang terlaksana sejak tahun 2020,” jelas Miswan.
Anggota Komisi VIII DPR RI, John Kennedy Aziz, dan Duski Samad, pada kesempatan yang sama menyampaikan, sebagai daerah yang penduduk heterogen, agama, suku dan bahasa yang beragam di Pasaman Barat, secara otomatis menjadi aset daerah yang moderasi beragamanya harus dipelihara serta dipertahankan. (gmz)