-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Susca Muhammadiyah Terpadu Sasak, Digelar

Minggu, 24 September 2023 | Minggu, September 24, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-24T14:59:41Z
iklan

Musca Muhammadiyah Terpadu di Sasak 



Pasaman Barat, smartsumbar.com, -  Musyawarah Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Kecamatan Sasak Ranah Pasisir, Kabupaten Pasaman Barat, Ahad (24/9) digelar di TK Aisyiah Bustanul Adfal (ABA) Sasak Ranah Pasisir, Padang Halaban, Sasak.


Musca Muhammadiyah dan Aisyiyah terpadu se Kecamatan Sasak Ranah Pasisir, dihadiri Ketua PD Muhammadiyah Pasaman Barat, Ronaldi, bersama unsur pimpinan, Ketua PD Aisyiyah Pasaman Barat, Aida Eliza bersama jajaran. Khusus unsur pimpinan PD Muhammadiyah Pasaman Barat, hadir pada kesempatan itu,  Mizlan, Indra Lubis, Denny Meilizon, Khairil Hadi.


Selain itu, turut hadir Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sasak Ranah Pasisir, Bisman, Walinagari Sasak, diwakili Sekretaris Nagari, unsur pimpinan Aisyiyah Lima cabang se Pasaman Barat, seperti dari Kinali, Pasaman, Paraman Ampalu, Sungai Aur, dan Cabang Tamiang, Kecamatan Lembah Melintang.


Ketua PD Muhammadiyah Pasaman Barat, Ronaldi, saat membuka Musca menyampaikan,  jika ada di antara masyarakat menyatakan, bahwa Muhammadiyah adalah agama atau aliran baru dan berkembang di tengah masyarakat. Pernyataan dimaksud tidak tepat, dan menyalahi tuntutan organisasi.


Muhammadiyah, ingat Ronaldi, adalah, wadah atau organisasi Islam yang dilahirkan sejak tahun 1330 atau 1912 di Yogyakarta. Organisasi keagamaan yang didirikan KH. Ahmad Dahlan, dan tersebar di setiap provinsi, daerah, cabang dan ranting, seperti di Pasaman Barat.


Selain mensyiarkan ajaran dan nilai-nilai keagamaan, katanya, ber-Muhammadiyah, seperti Musca terpadu Muhammadiyah dan Aisyiyah Kecabangan Sasak Ranah Pasisir adalah ladang amal bagi warganya. Untuk itu, perlu pemahaman, pengatahuan dan keyakinan, bahwa Muhammadiyah bukanlah agama atau aliran kepercayaan, tapi organisasi keagamaan yang ada dan tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di beberapa negara untuk kalangan internasional.

Musca Muhammadiyah - Aisyiyah Sasak, Digelar


Pasaman Barat, Rakyat Sumbar, -  Musyawarah Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Kecamatan Sasak Ranah Pasisir, Kabupaten Pasaman Barat, Ahad (24/9) digelar di TK Aisyiah Bustanul Adfal (ABA) Sasak Ranah Pasisir, Padang Halaban, Sasak.


Musca Muhammadiyah dan Aisyiyah terpadu se Kecamatan Sasak Ranah Pasisir, dihadiri Ketua PD Muhammadiyah Pasaman Barat, Ronaldi, bersama unsur pimpinan, Ketua PD Aisyiyah Pasaman Barat, Aida Eliza bersama jajaran. Khusus pimpinan PD Muhammadiyah Pasaman Barat, dihadiri Mizlan, Hendrian, Indra Patri, Denni Meilizon Nasution, Khairil Hadi, dan unsur pimpinan dari dua majelis.


Selain itu, turut hadir Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sasak Ranah Pasisir, Bisman, Walinagari Sasak, diwakili Sekretaris Nagari, unsur pimpinan Aisyiyah Lima cabang se Pasaman Barat, seperti dari Kinali, Luhak Nan Duo, Pasaman, Paraman Ampalu, Sungai Aur, dan Cabang Tamiang.


Ketua PD Muhammadiyah Pasaman Barat, Ronaldi, saat membuka Musca menyampaikan,  jika ada di antara masyarakat menyatakan, bahwa Muhammadiyah adalah agama atau aliran baru dan berkembang di tengah masyarakat. Pernyataan itu, tidak tepat dan menyalahi tuntutan organisasi.


Muhammadiyah, ingat Ronaldi, adalah, wadah atau organisasi Islam yang dilahirkan sejak tahun 1330 atau 1912 di Yogyakarta. Organisasi keagamaan ini didirikan KH. Ahmad Dahlan, dan tersebar di setiap provinsi, daerah, cabang dan ranting, seperti di Pasaman Barat.


Selain menyiarkan ajaran dan nilai-nilai Islam, kata Ronaldi, maka kegiatan warga Muhammadiyah, seperti Musca terpadu di Kecabangan Sasak Ranah Pasisir adalah ladang amal bagi warganya. Untuk itu, perlu pemahaman, pengatahuan dan keyakinan, organisasi ini bukanlah agama atau aliran kepercayaan.


"Muhammadiyah adalah,

organisasi keagamaan tersebar di Indonesia, termasuk di beberapa negara untuk kalangan internasional", terang alumni Program Magister di UM (Universitas Muhammadiyah) Sumatera Barat itu.


Secara umum, ingat Ronaldi, setiap umat Islam, seperti di Pasaman Barat adalah Muhammadiyah. Artinya setiap umat Islam adalah pengikut Nabi Muhammad Saw,  dan warga Muhammadiyah adalah warga yang ikut dan mengikuti gerak langkah yang dilakukan Nabi Muhammad Saw.


Kata Muhammadiyah, tambah Ronaldi, berasal dari dua kata, yaitu kata Muhammad (Nama Nabi Muhammad) dan kata Ya nisbah. Dalam pengertian bahasa Arab, Ya nisbah (Diyah atau Yah) memiliki arti pengikut. Jadi, kata Muhammadiyah bagi warga warga (jemaah) organisasi keagamaan terbesar di Indonesia adalah pengikut Nabi Muhammad Saw.


Ketua Pelaksana, Yondrizaldi, jelaskan, Musca Muhammadiyah terpadu IV Sasak Ranah Pasisir, diikuti unsur PC, utusan pimpinan ranting Muhammadiyah, Aisyiyah, pimpinan organisasi otonom (Ortom) tingkat cabang. (gmz)

iklan
×
Berita Terbaru Update