-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Refleksi dari Hari Pendidikan Nasional

Minggu, 04 Mei 2025 | Minggu, Mei 04, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-04T09:21:16Z
iklan

Gusmizar 

 





Oleh : Gusmizar 

Pranata Humas Ahli Muda pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat, dan Praktisi Jurnalistik di Pasaman Barat 


PENDIDIKAN Karakter, ialah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak, sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik. Pendidikan karakter inilah yang menjadi salah satu perhatian utama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.


Kemendikdasmen RI yang dipimpin Prof. Abdul Mukti, menjelaskan pendidikan karakter sangat urgen dalam membangun pendidikan di Indonesia, bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri,


Pendidikan karakter penting menghadapi tantangan masa depan. Pasalnya, melalui pendidikan karakter inilah dasar dari pengembangan SDM (Sumber Daya) suatu bangsa akan diawali dari pendidikan.


Semua itu dilakukan, agar anak didik nantinya memiliki kepribadian yang kuat dan mampu survive (bertahan) pada masa yang akan datang. Sebab, bagaimanapun juga pendidikan karakter merupakan solusi terbaik untuk mengatasi masalah moral sosial serta meningkatkan prestasi akademik dengan mengajarkan nilai-nilai budaya yang positif.


Apa yang disampaikan Abdul Mukti di atas memang merupakan sebuah keniscayaan, sebab bangsa yang mempunyai karakter kuat akan dapat mencapai puncak peradaban dunia. Namun, tidak mudah untuk menerapkan pendidikan karakter ini, karena harus dihadapkan pada proses perkembangan zaman yang serba digital, sehingga masalah dan tantangan yang muncul lebih bersifat universal.


*Tantangan*

Perkembangan dunia digital yang begitu pesat memang memberikan banyak sumbangsih bagi kemajuan peradaban di dunia.  Berbagai kemajuan yang dimilikinya tidak hanya dapat digunakan oleh orang dewasa, melainkan anak-anak juga bisa menikmatinya dengan cara yang lebih sederhana. 


Dunia digital mampu dengan mudah membius cara berkehidupan penggunanya, mulai dari mindset, life style, bahkan ideologi. Dunia digital tidak hanya memberikan manfaat dan peluang besar bagi mobilitas kehidupan manusia di dunia ini. Namun, terdapat tantangan di dalamnya yang harus diantisipasi dan dikontrol penggunaannya dengan cara bersama-sama.


Penggunaan teknologi di era digital saat ini dapat dikatakan memudahkan urusan manusia, namun jika hal ini dibiarkan, lambat laun justru dapat memberikan efek kecanduan dan penyalah gunaan karena telah terbiasa melakukan sesuatu dengan lebih mudah dan instan.


Di antara tantangan akibat kemajuan perkembangan di era digitalisasi yang dihadapi adalah dalam pendidikan karakter anak, khususnya kemerosotan nilai moral dan budaya yang terjadi di lingkungan masyarakat. 


Penyimpangan nilai karakter yang sering terjadi di era digital seperti saat ini adalah menjadikan penggunanya lebih bersifat apatis dan individualisme. Hal ini tidak terjadi pada orang dewasa saja, melainkan anak-anak, sebagai generasi penerus dan masa depan bangsa.


*Solusi*

Upaya untuk menanamkan pendidikan karakter kepada anak merupakan sebuah tantangan besar. Sebab, pendidikan karakter berupaya untuk menanamkan sebuah kebiasaan, nilai, dan cara pandang terhadap suatu hal.


Pendidikan karakter sebagai solusi utama untuk membangun generasi masa depan bangsa yang berkualitas dan berkarakter kuat tidaklah semudah membalikan telapak tangan. 


Semua membutuhkan komitmen bersama mulai dari guru, keluarga atau orang tua, masyarakat dan termasuk juga pemerintah. Pengendalian dunia digital harus disikapi dengan serius semua pihak agar membawa energi positif dan bermanfaat bagi orang banyak.


Di antara pihak yang berpengaruh terhadap pendidikan karakter anak, keluarga atau orang tua merupakan pihak yang paling berperan dan dominan dalam usaha ini. Jika keluarga atau orang tua dapat menyikapinya dengan bijak, maka karakter anak akan terbentuk dengan mudah menyesuaikan cara didik keluarga atau orang tuanya. 


Sebab keluarga atau orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi putra/putrinya. Sehingga peran aktif orang tua sangat dibutuhkan dalam pengasuhan anak. Orang tua dituntut cerdas di tengah perkembangan zaman, karena bekal pendidikan di sekolah saja tidak cukup untuk membekali anak-anak.


Orang tua harus selalu mengupgrade tentang dunia digitalisasi saat ini, khususnya tentang aplikasi-aplikasi smarthphone/android yang biasa digunakan anaknya. Sebab, orang tua tidak mungkin dapat mengontrol dan mengawasi anaknya jika orang tuanya sendiri tidak update terhadap perkembangan dan pengaplikasian teknologi yang ada.


Jika anak terpisah jarak dengan keluarga atau orang tua, maka keluarga atau orang tua bisa selalu mengawasi dan mengontrol anaknya melalui fitur canggih yang telah tersedia pada smartphone nya masing-masing, seperti fitur “kontrol orang tua”


Keluarga atau orang tua harus tegas melarang dan menegur anak jika terdapat konten yang tidak layak untuk ditonton, namun hal ini harus dilakukan dengan cara yang wajar dan tidak menyakiti anak seperti halnya mencubit, memukul, atau dengan kontak fisik lainnya. (*)


............., Dari berbagai sumber...........


iklan

klan ukuran 250px x 250px

×
Berita Terbaru Update