 |
| Yulianto, saat menyerahkan bantuan kepada warga |
Pasaman Barat, ssmartsumbar.com, - Pemerintah Pasaman Barat dan Perusahaan kelapa sawit membantu mengatasi kemiskinan dan stunting di setiap nagari hingga tingkat jorong se Pasaman Barat.
Bentuk dukungan itu diwujudkan, melalui penyerahan dana Corporate Social Responsibility (CSR) masing-masing, usai
upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman kantor bupati, Simpang Empat, Minggu (17/8).
Total dana CSR berbagai perusahaan perkebunan kelapa sawit se Pasaman Barat capai Rp304.950.000. Bantuan ini diserahkan Bupati, Yulianto, didampingi Wakil Bupati M. Ihpan, Forkopimda, Plh. Sekda Doddy San Ismail, serta Plt. Kepala Bappelitbangda Ikhwandri.
Perusahaan sawit yang berpartisipasi sekaligus menyalurkan dana CSR masing-masing adalah,
1. PT BPP menyerahkan CSR sebesar Rp100.200.000, diwakili Rispanda Putra (Litigation & Government Relation).
2. Wilmar Group memberikan CSR sebesar Rp75.750.000, diserahkan oleh Herman Jufri (Pimpinan PT PMJ), Marihot Sitompul (Pimpinan PT PHP), M. PadPadhixardiansyah(Pimpinan PT GMP), dan Fery Febrian (CSR Region Agam).
3. PT GSA, PT BSS, dan PT USM masing-masing menyerahkan CSR senilai Rp43.000.000. Penyerahan diwakili oleh David Fernanda (Manajer PT BSS).
Dana CSR tersebut disalurkan kepada keluarga miskin dan terdampak stunting yang datanya berasal dari P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) Kemenko PMK, yang telah diverifikasi pemerintah kecamatan setempat.
Adapun 10 keluarga penerima manfaat yaitu:
1. Suhendar – Emi Wahyuni, Pematang Panjang, Koto Balingka
2. Ilyas – Suci Ramadani, Bukit Malintang, Sungai Aur
3. Gusnaldi – Akhzan Al Rasid, Pasar Baru, Sungai Beremas
4. Zulkifli – Syamsidar, Bayur Kabung, Kinali
5. Serly – Irfan Irwansyah, Tanjung Pangkal, Pasaman.
6. Uyung – Anita, Jorong Pondok Sasak, Ranah Pasisie
7. Muhammaddis – Sri Handayani, Bancah Rambai, Kinali
8. Deni Candra Harahap – Reni Riski Amelia, Jorong Simpang, Koto Balingka
9. Anggie Prayoga – Nila Asdewi, Jorong Simpang, Koto Balingka
10. Uwardi Candra – Hafizul Furqon, Kampung Alang, Gunung Tuleh
Plt. Kepala Bappelitbangda Pasbar, Ikhwanri, menjelaskan bahwa pelibatan perusahaan sawit dalam program ini merupakan inovasi daerah yang diberi nama “Brondol Sawit” (Berkolaborasi Kendalikan dan Nolkan Stunting melalui Intervensi Sensitif Terpadu). Inovasi tersebut diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penurunan angka kemiskinan dan stunting di Pasaman Barat.
Ia merinci, angka kemiskinan Pasbar padaitas akhir 2024 tercatat 7% atau sekitar 34.600 jiwa, dengan target turun menjadi 5,75% pada 2025.
Sementara kemiskinan ekstrem yang saat ini berada di angka 0,70% atau sekitar 3.410 jiwa, ditargetkan bisa mencapai 0% di akhir 2025. Untuk stunting, prevalensi pada 2024 diperkirakan 26,6%, dan ditargetkan menurun menjadi 13,5% pada 2025.
“Pemkab Pasbar optimistis target tersebut bisa dicapai melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, tidak hanya perusahaan sawit. Pihak perbankan, Baznas, tokoh agama, tokoh adat, hingga Tanoto Foundation juga digandeng untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan dan stunting di Paaman Barat. (gmz)
