-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tanggal 15 dan 16 Juli Depan, Cek Arah Kiblat

Senin, 11 Juli 2022 | Senin, Juli 11, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-07-11T01:33:21Z
iklan

 

MUHAMMAD NUR


Pasaman Barat, smartsumbar.com - Tanggal 15 dan 16 Juli 2022 depan, posisi matahari melintas di atas Ka'bah. Bagi pengurus mesjid atau musholla, dan masyarakat hendak mengetahui posisi arah kiblat, maka perhatikan posisi bayang-bayang matahari di atas ka'bah saat itu.


Penjelasan ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Muhammad Nur, usai jadi pembina apel pagi di halaman kantor itu, Simpang Empat, Senin (11/7) pagi. Selain para pejabat eselon IV, kelompok pemangku jabatan fungsional, apel itu diikuti segenap ASN di kantor itu.


Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, melalui siaran persnya, yang disampaikan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar), Muhammad Adib, Sabtu (9/7/2022), jelas Muhammad Nur, menjelaskan, peristiwa atau posisi matahari melintas di atas Ka'bah, juga dikenal dengan istilah Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat.     


"Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Matahari melintas tepat di atas Ka'bah sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus dimana saja akan mengarah lurus ke Ka'bah," jelas kepala kantor, mengutip penjelasan Direktur Urais dan Binsyar Kementerian Agama pusat itu.


Mantan Kepala Kanwill Kementerian Agama Jawa Barat ini, ulas Muhammad Nur lagi, berdasarkan tinjauan astronomi/ilmu falak terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memverivikasi arah kiblat. Di antaranya mengunakan kompas theodolite serta fenomena posisi matahari tepat di atas Ka'bah.


Muhammad Adib, kata kepala kantor, mengajak sekaligus mengimbau umat Islam yang mempunyai pedoman arah kibrat dapat menyesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pedoman arah kibla adalah, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau mengunakan Lot/Bandul, permukaan dasar harus datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG,RRI dan Telkom," tandas Muhammad Nur, mengutip Direktur Urais Binsyar itu. (gmz)

iklan
×
Berita Terbaru Update