Kepala MTs Zamiga, ketika menerima bantuan dari Wakil Bupati, Risnawanto |
Pasaman Barat, smartsumbar.com – Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, diwakili Plt. Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad), Bakrizal, mengakui, jika dilihat sepak terjang dan perjuangan dilakukan Irti Zamin, mengelola lembaga pendidikan, rasnya patut dijadikan contoh, sebagai motivasi dan pantas pula dijadikan tokoh.
Siapa menyangka, alumnus Fakultas
Sastra di Universitas Andalas (Unand), menurut semestinya bergelut di bidang
sastra atau dunia menulis, semenjak tahun 2014 lalu, Irti Zamin bersama
keluarga besarnya, berhasil membuat, mengelola dan mengembangkan lembaga
pendidikan setingkat pondok pesantren.
Hingga saat ini, pondok pesantren
yang dikelolanya, mengasuk peserta didik untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah
(MTs), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dua lembaga pendidikan yang
tergabung dalam naungan Ponpes Zamiga di Parit, Kenagarian Parit, Kecamatan
Parit Koto Balingka, Pasaman Barat selalu eksis.
Keuletan, keberanian, dan
ketokohan Irti Zamin tokoh pendidikan di Kecamatan Parit Koto Balingka, juga
dibuktikan dengan semangat kebersamaan antara satu sama lain, yang tergabung
dalam keluarga besar dari jebolan Jurusan Sastra di Unand Padang. Agar pengelolaan
pendidikan di Ponpesnya terkelola dengan maksimal, Irti Zamin, melalui
kesepakatan bersama menetapan istrinya, Megawati, sebagai ketua yayasan.
\
Tokoh Pendidikan Kecamatan Parit
Koto Balingka, Irti Zamin, menjelaskan, proses pembangunan dan operasional
lembaga pendidikan yang mereka kelola, berawal dari tingkat MTs. Lembaga penidikan
setingkat madrasah tsanawiyah dimulai semenjak tahun 2014 atau sekitar tujuh
tahun silam. Sementara untuk tingkat SMK, dimulai dioperasionalkan semenjak
tahun 2017.
Yang lebih menarik lagi,
terangnya, lembaga pendidikan yang dikelolanya, tidak memungut biaya dari
peserta didiknya. Sebagai komitmen bersama, pihaknya tidak memungut biaya
pendidikan kepala siswa-siswinya. “Uang pendidikan, uang asrama, dan uang pembangunan,
yang menerut semestinya berasal dari siswa, kami tiadakan”, jelas kepala MTs
Zamiga Parit itu, menambahkan. (gmz)