-->

Notification

×

Iklan

Iklan

PLN Simpang Empat, Aniaya Pelanggannya

Selasa, 25 Januari 2022 | Selasa, Januari 25, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-01-25T09:25:59Z
iklan

 

Sikap Sepihak PLN Terhadap Pelanggannya



Pasaman Barat, smarsumbar.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Simpang Empat, Pasaman Barat, aniaya pelanggannya. Tanpa sepengetahuan nasabah, malah pelanggannya tidak di rumah, ternyata pihak PLN menukar meteran listrik, dari pra bayar biasa ke meteran pakai token.

Nasabah bernama Misdawati, kebetulan rumah itu beralih pemilik kepada Gusmizar, sejak tahun 2010 lalu. Ketika anggota PWI ini akan mengisi tokon di kounter. Elmita, depan kamtor Pos Simpang Empat. Setelah pihak kounter mengecek nomor rekening PLN yang dipakai Gusmizar, ternyata pembayaran tidak bisa dilakukan. 

Menurut Elmita, pemilik kounter pembayaran tagihan dan token listrik di kounter BRI Link, Minggu (23/1) malam. Diakuinya, alasan pembayaran token tidak bisa dilakukan, karena diblokir secara sepihak oleh pihak PLN. Agar blokir pembayaran token bisa dilakukan. Kondisinya harus dilaporkan ke pihak PLN. 

Setelah pihak PLN menukar meteran secara sepihak, hingga Minggu malam kemarin sudah tiga kali pengisian pulsa token diisi, dan berhasil. Waktu pengisian keempat, dan biasanya diisikan di BRI Link Elmita, tidak bisa diisi ka. Akibat diblokir pihak PLN secara sepihak. 

Sesuai pandangan dari Elmita, agar dicek lagi ke PLN. Sekitar pukul 20.30, Minggu malam itu, Gusmizar mendatangi pihak PLN. Dari pengaduan petugas di layanan pengaduan PLN, blokir bisa dibuka dan aktif lagi setelah Rp.190.000 di bayar ke BRI Link. Setelah sampai di kounter Elmita dan disampaikan struck dari PLN, dibayar langsung malam itu. 

Ternyata Rp.190.000,yang dibayarkan melalui BRI Link, baru sebatas membuka blokir yang dilakukan pihak PLN secara sepihak. Dan untuk mengaktifkan jaringan listrik di rumah wartawan Rakyat Sumbar, harus pula di bayar biaya token listrik sebesar Rp. 104000. Setelah struknya diterima, sekitar pukul 21.00 malam itu, barulah nomor kode token dimasukkan, dan akhirnya sukses. 

Dengan demikian, agar aliran listrik bisa aktif lagi, wartawan Rakyat Sumbar di Simpang Empat itu, harus rela menyisihkan uang untuk urusan itu sebesar Rp. 294.000. "Untunglah ada uang sebesar itu trrbawa. Bisanya, uang yang dibawa hanya Rp. 104000. Karena besaran pulsa token yang disiapkan pada setiap melakukan isi ulang token listrik, hanya 100.000.

Persoalannya adalah, bagaimana jika yang mengalami kondisi serupa orang yang kondisi keuanganya hanya pas-pasan. Untuk membuka blokir yang dilakukan sepihak oleh pihak PLN, yang bersangkutan harus meminjam uang terlebih dahulu. Kalau tidak aliran listrik ke rumahnya bisa putus. Kondisi itu akan dia alami sampai ada uang tebusan dan membayar token listrik kembali. (gmz)

iklan
×
Berita Terbaru Update