-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Selamat Jalan Jemaah Calon Haji Pasaman Barat, Semoga Meraih Haji Mabrur

Minggu, 05 Juni 2022 | Minggu, Juni 05, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-05T00:15:19Z
iklan

GUSMIZAR
Pranata Humas Ahli Muda
Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat


Oleh : Gusmizar, S. Ag

Pranata Humas Ahli Muda

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat 


KEPALA Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat, Muhammad Nur, mengatakan, Alhamdulillah tahun 2022 ini, atas izin Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, pemerintah Kerajaan Arab Saudi, menerima Jemaah Calon Haji (JCH) dari berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, melaksanakan perjalanan ibadah haji di negaranya.


Setelah dua tahun lalu, 2020 dan 2021, akibat pandemi penyebaran virus corona atau Covid-19 melanda dunia, membatalkan bagi JCH, termasuk dari Indonesia, menyelenggarakan perjalanan ibadah haji ke negaranya, apakah di Makkah, Madinah, Jeddah atau beberapa tempat bersejarah lain di wilayah kerajaan Arab Saudi itu.


Diberikannya kesempatan bagi umat Islam se dunia, seperti dari Indonesia, masih separoh dari jumlah jamaah yang biasanya. Jika dari Embarkasi Padang sebanyak 4.000 orang lebih di tahun sebelumnya. Pada pemberangkatan tahun 1443 atau 2022 ini, jumlah jamaah yang diberangkatkan hanya 2.096 orang.


Kendati demikian, terang Muhammad Nur, dibuka dan diberikannya kesempatan kepada umat Islam se dunia melaksanakan perjalanan ibadah haji, merupakan kesempatan berharga. Atas izin Yang Maha Kuasa, dan kesediaan pemerintah Kerajaan Arab Saudi menerima jemaah calon haji di tahun ini, berarti telah dilaksanakan kesempatan, sekaligus upaya mengurangi masa antrian, termasuk dari Sumatera Barat, lebih khusus Pasaman Barat, melaksanakan perjalanan ibadah haji.


Dari beberapa zonasi haji di Indonesia, ulas kepala kantor itu, masa tunggu per zonasi di tanah air, tidak tanggung-tanggung, berkisar antara 25 sampai 30 tahun. Jika ada calon jemaah yang mendaftar, dan usianya telah 30 tahun, otomatis usia pemberangkatan yang bersangkutan ke tanah suci, telah berusia antara 55 sampai 60 tahun.


Yang jelas, terang kepala kantor itu lagi, sesuai arah dan kebijakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, diteruskan pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, jemaah yang diberangkatkan tahun ini adalah, jemaah yang tertunda tahun 1441 atau 2000 lalu, dengan batas usia paling tinggi 65 tahun.


BUPATI Pasaman Barat, Hamsuardi, ketika melepas secara resmi di aula kantor bupati, Simpang Empat, beberapa hari lalu menyampaikan, yang harus menjadi perhatian dan sama-sama disikapi ketika menjalankan ibadah haji ke tanah suci selama 40 hari perjalanan ke depan adalah, mengisi hari-harinya di tanah suci dengan melaksanakan serangkaian ibadah haji di tanah suci, dengan maksimal.


Perjalanan ke tanah suci, ulasnya, bukanlah kegiatan wisata atau memanfaatkan sejumlah hari mengunjungi Kota Madinah, Makkah, dan tempat bersejarah bagi umat Islam yang lain. Perjalanan ke tanah suci adalah kegiatan ibadah yang harus dijalankan sesuai urutan, syarat, rukun dan ketentuan yang berlaku.


Untuk itu, harap bupati, pihaknya mengajak setiap warga Pasaman Barat yang diberikan kesempatan oleh Yang Maha Kuasa melaksanakan perjalanan ibadah haji selama beberapa hari ke depan. Manfaatkanlah waktu dan kesempatan yang ada dengan maksimal, sehingga sekembalinya duta Pasaman Barat ke tanah suci, nantinya bisa meraih predikat haji mabrur.


Atas nama pemerintah daerah bersama masyarakat se Pasaman Barat, tambah Hamsuardi pihaknya mengucapkan selamat menjalankan ibadah haji. Tertmpang harapan, jika ada waktu dan kesempatan, doakan polalah, agar Pasaman Barat selalu aman, nyaman dan warganya juga selalu kompak, sehingga moderasi beragama di Pasaman Barat berjalan dengan maksimal.


Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Suharjo, mengakui, walau pemberangkatan jamaah calon haji dar Pasaman Barat ke tanah suci tahun ini hanya separuh dari biasanya. Namun, yang menjadi petugas haji asal Pasaman Barat, yang tergabung dalam Kloter IV Mess Padang, berasal dari dalam daerah sendiri.


Sebagai ketua Kloter adalah Ronaldi, yang juga Kasi Bimas (Bimbingan Masyarakat) Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat. Sebagai petugas ibadah atau disubut juga dengan Tim Pemandu Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) adalah Supian Qomari, Penghulu di wilayah kerja Kecamatan Lembah Melintang, dan sebagai tenaga kesehatan atau dokter, dari RSUD Pasaman Barat di Jambak,. Kecamatan Lubuk Nan Duo.


Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Suharjo, menjelaskan, jemaah calon haji yang tergabung dalam Kloter IV Mess Padang dan berasal dari Empat kabupaten/kota di Sumatera Barat berjumlah 393 orang.


Empat daerah yang tergabung dalam jemaah Kloter IV Mess Padang itu adalah, Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 165 orang, Kabupaten Pasaman 133 orang, Kabupaten Solok 81 orang, Kota Padang 9 orang, Tim Petugas Haji Daerah (TPHD) 1 orang, dan 4 orang lainnya sebagai petugas.


Berikut urutan jemaah calon haji yang akan diberangkatkan dari Embarkasi/Debarkasi Padang. Jemaah Kloter I berasal dari Kota Padang (penuh) dengan jemaah 385 orang, Pembimbing KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah) 2 orang, Petugas Haji Daerah (PHD) 2 dan petugas Kloter 4 orang (ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter dan perawat), jumlah 393.


Kloter II

Jumlah jemaah 393 orang dengan rincian: Bukittinggi 113, Tanah Datar 111, Padang Pariaman 97, Kota Pariaman 54 dan Kota Padang 12 jemaah. PHD 2 orang, Petugas Kloter 4 orang. Kloter III jumlah

jemaah 393 orang dari Kabupaten Agam 147, Limapuluh Kota 131, Sijunjung 66, Sawahlunto 30, Solok Selatan 11, Kepulauan Mentawai 2 ditambah PHD 2 orang dan petugas kloter 4 orang.


Kloter IV

Jumlah jemaah 393 orang engan rincian:

Kabupaten Pasaman Barat 165, Pasaman 133, Kabupaten Solok 81, Padang 9 dengan PHD 1 orang dan petugas 4 orang. Kloter V 393 orang dari Dharmasraya 151, Payakumbuh 123, Pesisir Selatan 56, Kota Solok 48, Padang 9 dengan PHD 2 orang dan 4 petugas Kloter.


Kloter VI

Jumlah jemaah 393 orang dengan rincian:

Provinsi Bengkulu (penuh) 389 dan petugas Kloter 4 orang. Kloter VII

Jumlah jemaah 393 orang dengan rincian:

Provinsi Bengkulu 358, Kota Padang 31 dan petugas Kloter 4 orang.


Kloter VIII sebanyak 121 orang, dari Kota Padang Panjang 35, Kota Padang 34, jemaah cadangan 51 ditambah 1 petugas KBIHU. Kloter VIII akan diterbangkan bersama UPG 19 (Embarkasi Makasar), kata Ronaldi menjelaskan, tambah Suharjo, menjelaskan. (*)

 

iklan
×
Berita Terbaru Update