-->

Notification

×

Iklan

Iklan

MAN 5 Pasaman Barat, Lestarikan Budaya 3-S

Rabu, 20 Juli 2022 | Rabu, Juli 20, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-07-20T08:28:56Z
iklan

MAN 5 Pasaman Barat, Lestarikan Budaya 3.S

 


Pasaman Barat, smartsumbar.com - Salah satu budaya yang diterapkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 5 Pasaman Barat, Bandarejo Simpang Empat adalah kabiasaan senyum, sapa dan salam (3S). Budaya 3-S tersebut bukan hanya kalangan kepala, wakil kepala dengan majelis guru di madrasahnya.


Yang terlibat sekaligus ikut melestarikan budaya 3-S dimaksud adalah para siswa. Seorang guru, termasuk jajaran kepala bersama wakilnya juga harus melestarikan budaya 3-S dengan peserta didiknya. Malah, akan lebih baik dari bermakna jika budaya 3-S dimaksud dilaksanakan pada setiap harinya, kata Kepala Madrasah itu, Yelliza Gusti, di ruang kerjanya, Rabu (20/7) siang.


Karena itu, ulasnya, tidak aneh jika siswa bertemu gurunya selalu menyapa dan mengucapkan salam disertai dengan jabat tangan. Bahkan, tidak hanya ketika bertemu guru, tradisi bersalaman juga diterapkan ketika bertemu sesama siswa, ataupun selepas kegiatan salat berjamaah.


Perilaku 3-S yang membudaya di MAN 5 Pasaman Barat, ulas Yelliza Gusti, tidak terlepas dari dukungan, kerjasama, perhatian dan kepedulian semua pihak, termasuk dari jajaran komite.


Hampir di setiap ada kesempatan berjumpa di kalangan warga madrasah, termasuk dengan masyarakat setempat. ucapan salam disertai dengan senyuman terpancar dari wanita madrasah.


Budaya 3S ini pula yang kemudian menjadi budaya yang terus bertahan dan menjadi sebuah tradisi yang mengakar kuat di MAN 5 Pasaman Barat dengan warga sekitar. "Kultur 3S selalu dipertahankan madrasah, dengan saling senyum, salam, dan sapa akan menjadikan lingkungan sekolah yang harmonis dan senantiasa kondusif,” ucap kepala madrasah itu.


Menurut Yusmawati, Kaur Tata Usaha di madrasah itu, penerapan budaya 3-S penting dan merupakan keharusan terlebih bagi lembaga pendidikan Islam. Budaya 3S harus ditanamkan apada diri pendidik dan peserta didik MAN 5 Pasaman Barat.


“Guru adalah teladan bagi siswanya, kebiasaan guru selalu ditiru oleh siswanya, kalau guru memberi contoh yang baik, maka semua warga sekolah bisa menjadi orang-orang peduli, saling menghormati, dan merasa bisa hidup sendiri. Begitu juga sebaliknya, dengan 3S keharmonisan tetap terjaga,” ucap Kaur Tata Usaha mengakhiri. (gmz)

iklan
×
Berita Terbaru Update