-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tim BDK Padang, Monev Pasca Pelatihan ke Pasaman Barat

Kamis, 21 Juli 2022 | Kamis, Juli 21, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-07-21T08:50:29Z
iklan

Tim BDK Padang 



Pasaman Barat, smartsumbar.com -  Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Padang, Khoirul Amani, ingatkan, paling tidak ada empat hal menjadi dasar kenjungan Tim BDK Padang ke Pasaman Barat.


Kehadiran Kepala BDK Padang bersama rombongan ke Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, bukan saja dalam rangka kunjungan silaturahmi, tapi termasuk media evaluasi alumni peserta Diklat.


Pertemuan kepala BDK Padang ke Pasaman Barat, didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Muhammad Nur, Kasi Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (Pakis), Rali Tasman, Penyelenggara Zakat Wakaf, Asriwan, tim kepegawaian, dan Pranata Humas Ahli Muda Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Gusmizar.


Keempat alasan itu, jelas kepala BDK Padang itu adalah, Satu. Sejauh mana pemanfaatan bagi peserta pelatihan atas ilmu pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh saat mengikuti pelatihan.


Dua. Untuk mengetahui apa saja materi pelatihan yang akan dilaksanakan di Pasaman Barat, sebagai Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK), Tiga. Sejauh mana perhatian dan penganyoman yang dilakukan kepala Satuan Kerja (Satker) terhadap guru atau pegawainya yang diutus mengikut pelatihan. Empat. Evaluasi terhadap pribadi guru atau pegawai di Satkernya, sebagai alumni pelatihan.


Yang jelas, ingat Khorul Amani, setiap aparatur Kementerian Agama, terutama alumni pelatihan adalah orang hebat, orang pintar, dan orang cerdas. Kendati demikian, berhasil atau tidaknya guru atau pegawai yang bersangkutan bisa menata tugasnya ke depan, ditentukan sejauhmana yang bersangkutan bisa mengablikasikannya di tempat kerjanya.


Tantangan yang akan diraih ke depan, katanya makin menantang. Untuk itu sejauhmana yang bersangkutan bisa menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Tantangan ke depan, bukan saja kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi tuntutan global juga menjadi tantangan.


Menyikapi kondisi yang ada, ingat Kepala BDK Padang itu, tidak ada istilah gugup atau gagap mengikuti dinamika yang ada, tapi harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada.


Secara umum, terang Khoirul Amani, setiap guru, dan apapun bidang studi yang diajarkan adalah, guru akidah akhlak. Di era globalisasi saat ini, persoalan akhlak tadak lagi menjadi perhatian bagi peserta didik. Kondisinya jauh berbeda dengan kondisi di masa lalu.


Dulu, tambah kepala BDK Padang lagi, seorang siswa sangat takut dan menghargai, jika di depan siswa bersangkutan ada gurunya, termasuk orang tua atau unsur warga setempat, yang usianya lebih dewasa dari dirinya. Saat ini, dinamika yang ada di masa lalu sudah hilang. (gmz)

iklan
×
Berita Terbaru Update