 |
| Bakhtiar |
Pasaman Barat, smartsumbar.com - Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatera Barat, Bakhtiar, akui, setiap pimpinan daerah Muhammadiyah kabupaten dan kota melaksanakan Musda (Musyawarah Daerah), bupati dan walikota di daerah bersangkutan selalu hadir. Namun, pelaksanaan Musda Muhammadiyah dan Aisyiyah Pasaman Barat di komplek Pondok Pesantren (Ponpes) modern Muhammadiyah Alamanda Kinali, Kecamatan Kinali, bupati atau wakil bupati tidak hadir.
Pada pelaksanaan Musda Muhammadiyah dan Aisyiyah terpadu V Pasaman Barat yang berlangsung sampai hari Ahad (5/3) besok, yang mewakili Bupati Pasaman Barat, hanya Asisten Bidang Administrasi, Raf'an, yang juga putera dari tokoh Muhammadiyah Pasaman Barat dari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang.
Seiring tidak hadirnya Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi di Musda Muhammadiyah dan Aisyiyah terpadu Pasaman Barat, ingat Bakhtiar, minta kepada Asisten Bidang Administrasi yang hadir pada kesempatan ini, agar menyampaikan salam dari ketua dan unsur pimpinan wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat bersama keluarga besar Muhammadiyah se Pasaman Barat, kepada bupati.
Sebagai warga dan aktivis Muhammadiyah Sumatera Barat, terutama bagi keluarga besar Muhammadiyah se Pasaman Barat, ingat Bakhtiar, juga warga Pasaman Barat. Untuk itu, warga bersama keluarga besar Muhammadiyah se Pasaman Barat, patut mempertanyakan, apa alasan bagi bupati untuk menghindari pembukaan Musda Muhammadiyah dan Aisyiyah Pasaman Barat di Alamanda, Kecamatan Kinali har ini.
"Kami tahu, bahwa di hari pembukaan Musda terpadu Muhammadiyah dan Aisyiyah Pasaman Barat ini, Bupati berada dan mengikuti olahraga bersepeda di kawasan Kecamatan Kinali", kata Bakhtiar, yang juga dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. (gmz)
