Pasaman Barat, smartsumbar.com, - Mengantisipasi macet dalam pengisian BBM (Bahan Bakar Minyak) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Kapolsek Kecamatan Pasaman, siagakan personelnya di masing-masing SPBU yang berada dalam wilayah kerjanya.
Di Kecamatan Pasaman, terdapat dua unit SPBU, yaitu stasiun pengisian bahan bakar di Batang Toman Simpang Empat, dan satu unit lagi di Batang Lingkin, kata Kapolsek Pasaman, Zulfikar, didampingi Wakapolsek, Lamhot Nababan di Simpang Empat, Jumat (11/7).
“Pemantauan dan pengaturan lalu lintas sengaja dilakukan untuk mengatasi antrian panjang kendaraan bermotor yang hendak mengisi BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite,” katanya.
Dua SPBU yang berada di Kecamatan Pasaman, berada dalam kawasan strategis. Posisinya di pinggir jalan lintas menuju pusat pemerintahan kabupaten Pasaman Barat, sehingga aktivitas lalu lintas kendaraan bermotor setiap harinya cukup padat.
“Akses jalan lintas ini tentunya menjadi rute utama bagi masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, sehingga kebutuhan BBM untuk kendaraan roda dua maupun roda empat cukup tinggi,” ungkapnya.
Sejumlah personel dari Polsek Pasaman, dibantu jajaran Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Pasaman Barat disiagakan pada setiap hari, sehingga di saat pendistribusian BBM kendaraan bermotor, roda dua, empat, enam dan sebagainya berjalan lancar.
“Polsek Pasaman tetap melakukan pemantauan, sehingga dapat dipastikan penyaluran BBM kepada masyarakat sesuai dengan aturan dan tepat sasaran, sehingga mencegah terjadinya penyalagunaan BBM bersubsidi,” kata Kapolsek.
Pengelola SPBU 14.263.542 Batang Toman, Ilham Maulana mengatakan, antrian panjang kendaraan bermotor sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Hal tersebut dikarenakan kedatangan pasokan BBM dari Pertamina wilayah Sumatera Barat untuk jenis bio solar bersubsidi dengan jumlah yang bervariasi mulai dari 8.000 kiloliter hingga 16.000 kiloliter.
“Selama dua hari belakangan, kita menerima pasokan BBM jenis bio solar bersubsidi sebanyak 16.000 kiloliter. Sedangkan pasokan untuk BBM jenis Pertalite bersubsidi masih normal sebanyak 24.000 kiloliter per hari ,” ulasnya.
Untuk menanggulangi kekurangan dan macet di SPBU-nya, pihaknya juga telah mengajukan permohonan untuk penambahan pasokan BBM jenis bio solar bersubsidi kepada Pertamina wilayah Sumatera Barat, agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
“Semoga pendistribusian BBM dapat berjalan normal seperti biasa, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuh serta tidak menimbulkan antrian panjang kendaraan bermotor disekitar SPBU,” tambahnya mengakhiri. (gmz)
