![]() |
Rapat Tim Penanggulangan Stunting |
Pasaman Barat, smartsumbar.com, - Sering masih tingginya angka stunting di Pasaman Barat, Rabu (24/9) kemarin, digelar pertemuan advokasi dalam rangka penurunan Stunting Bersama Tim Kemenkes (Kementerian Kesehatan RI dan pihak
Poltekkes (Politeknik Kesehatan) Padang.
Selain Wakil Bupati Pasaman Barat, M.. ihpan, kegiatan itu juga dihadiri perwakilan Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Ketua TP PKK, Sifrowati Yulianto,, kepala OPD, serta sejumlah instansi terkait di auditorium kantor bupati, Simpang Empat.
Pertemuan tersebut membahas peningkatan intervensi gizi untuk balita usia 6–23 bulan, ibu hamil, remaja putri, tenaga kesehatan puskesmas, dan kader posyandu. Program ini mendukung penurunan stunting melalui pendekatan multisektor, pemberian makanan tambahan, serta pencegahan penyakit infeksi lewat imunisasi.
Wabup Ihpan, selaku Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Pasaman Barat,menyampaikan apresiasi atas kerja sama Poltekkes Kemenkes RI Padang dengan pemerintah daerah.
“Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2024, angka stunting di Pasbar tercatat 26,6 persen, turun dari 29,7 persen pada 2023. Artinya, kita berhasil menurunkan stunting sebesar 3,1 persen,” ujarnya.
Ia menambahkan, data aplikasi EPPGMB Februari 2025 mencatat angka stunting Pasbar sebesar 13,2 persen. Capaian itu sudah berada di bawah target nasional 2025 sebesar 18 persen.
Sementara itu, perwakilan Kemenkes RI Muhammad Fauzi menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat penurunan stunting. Menurutnya, 38 Poltekkes di seluruh Indonesia telah dikerahkan, melibatkan mahasiswa dan dosen untuk terjun langsung ke masyarakat.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, Poltekkes bersama Kemenkes berupaya keras menekan angka stunting, khususnya di Pasbar,” tegas Fauzi. (gmz)