-->

Notification

×

Iklan

Iklan

PDM dan Cabang. Harus Peduli dengan Ranting Bersama Warganya

Sabtu, 25 Juni 2022 | Sabtu, Juni 25, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-25T06:47:25Z
iklan

Ketua LPCR Muhammadiyah Sumatera Barat, Ki Jal Atri Tanjung di Sukamiskin 


Pasaman Barat, smartsumbar.com - Ketua LPCR (Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Ki Jal Atri Tanjung, tantang ketua bersama pengurus Muhammadiyah Daerah dan Cabang, agar peduli dan tanggap dengan pengurus ranting Muhammadiyah bersama warganya, terutama di nagari dan jorong yang bersangkutan.


Sangat kurang etis dan tidak beralasan, kata mantan ketua Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat, jika ada ketua bersama pengurus daerah atau cabang tidak tahu kondisi sekaligus keberadaan ranting bersama anggotanya. Padahal, keberadaan yang bersangkutan berada di ranting, tempat tinggal yang bersangkutan.


Keberadaan pimpinan ranting Muhammadiyah bersama pengurusnya di tingkat ranting adalah ujung tombak. Maju atau tidak dan berkembang atau tidaknya organisasi yang bersangkutan akan terlihat dari aktif atau tidaknya organisasi tingkat ranting, kata Ketua LPCR Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Ki Jal Atri Tanjung, dihadapan pimpinan bersama warga Muhammadiyah se Pasaman Barat di Mesjid Taqwa Muhammadiyah Sukamenanti Simpang Empat, Sabtu, 25 Juni 2022.


Menjadi pengurus atau pimpinan tingkat daerah dan cabang, katanya, bukan hanya sekedar jadi pajangan nama atau sekedar diketahui orang lain. Bahwa dirinya memang jadi pengurus di tingkat daerah atau cabang. Padahal, terpilih dan duduknya jadi pengurus organisasi atau Muhammadiyah yang bersangkutan.


Menjadi pengurus organisasi, seperti di Muhammadiyah, ingat putera Air Bangis, Kecamatan Sungai Berkemas itu, idealnya adalah orang militan dan orang pilihan. Untuk itu, tidak ada alasan bagi unsur pimpinan setiap tingkatan untuk tidak peduli dengan pimpinan di bawahnya.


Sebagai putera asal Air Bangis, kata Jal Atri, pihaknya minta sikap dan kepedulian setiap unsur pimpinan daerah dan cabang, agar menjenguk saudaranya di tingkat ranting. Manfaatkan sisa waktu dan kesempatan yang ada, mewakafkan diri untuk kemajuan dan kejayaan Muhammadiyah di wilayah kerjanya.


*Apa gunanya nama dan jabatan sebagai unsur pimpinan tertera, malah di SK-kan pimpinan di atasnya. Sementara yang bersangkutan tidak pernah aktif, apalagi peduli dengan keberadaan organisasi di bawahnya. Jika ada unsur pimpinan berprinsif demikian, mundurlah", tegas seorang advokat dan tinggal di Padang itu.


Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sinurut, Kecamatan Talamau, Refinal, akaui, tidak aktif dan kurang eksisnya pimpinan ranting di tingkat nagari atau jorong, diserahkan beberapa aspek,,yaitu.


Satu. Akibat meninggal dunia sebagian unsur pengurus, Dua. Tidak adanya pembinaan dari pimpinan di atas, seperti dari pimpinan daerah dan cabang , Tiga. Akibat tidak adanya pembinaan dan perhatian pimpinan di atas, mengakibatkan hilangnya regenerasi di tingkatannya.


Empat. Hilang dan tidak ada lagi tertip organisasi, termasuk aturan dan tuntunan administrasi. Akibatnya, banyak buku penting administrasi yang rusak, malah hilang tanpa bekas.


Menyikapi kondisi yang ada, ingat Refinal, setiap pengurus secepatnya berkunjung sekaligus menjenguk ranting bersama pengurusnya. Jika hal itu tidak disikapi, pihaknya khawatir keberadaan ranting Muhammadiyah bersama warganya ke depan, akan hilang begitu saja. (gmz)

iklan
×
Berita Terbaru Update