-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Memajukan Lembaga Pendidikan, Harus dengan Komitmen

Rabu, 11 Mei 2022 | Rabu, Mei 11, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-11T08:12:29Z
iklan

Kepala Kantor, Ketika Berada di MTsN 4 Pasaman Barat

 

Pasaman Barat, smartsumbar.com – Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Muhammad Nur, mengakui, menjadikan lembaga pendidkan maju juga berkualitas, tidak bisa dengan mengandalkan apa adanya. Harus ada kesungguhan, keseriusan serta tanggungjawab bersama, sesuai peran dan fungsinya masing-masing.


“Bagaimana mungkin suatu lembaga pendidikan, seperti Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Pasaman Barat yang diakui sebagai  sebagai madrasah besar dan berlokasi di ibukota kabupaten akan maju, jika penatakelolaan dengan manejemennya tidak diubah”, kata Muhammad Nur di ruang kerjnya, Simpang Empat, Rabu (11/5).


Penatakelolaan dan penerapan sistem manajemen berjenjang dimaksud, harus diterapkan sesuai tugas pokok serta fungsi (Tupoksi) masing-masing. Kepala madrasah, ingatnya, jika tidak berkaitan dengan urusan penting dan insidentil, akan tidak pas jika dirinya berhubungan langsung dengan siswa, apalagi jika proses pembelajaran sedang berjalan.


Yang berurusan dengan siswa, uasnya, tentu guru bidang studi yang mengajar, wali kerlas bersangkutan, dan wakil kepala bidang kesiswaan. Jika berkaitan dengan sikap, akhlak, tingkahlaku, dan sebagainya, yang berperan adalah guru bimbingan konseling (BK), selanjutnya menjalankan tugas sesuai peran dan fungsinya.


Lebih khusus, kata Muhammad Nur, keberadaan gusu BK di madrasah, seperti di MTsN 4 Pasaman Barat, bukan saja melayani siswa yang bermasalah, melalui pemberian bimbingan dan pembinaan berjenjang di ruangannya. Guru BK bersama tenaga pengajar lain, harus menjadikan dirinya sebagai orangtua asuh, malah jika bergaul setara dengan saudara siswa di madrasahnya.


Jika penerapan sistem orangtua asuh atau setara dengan saudara siswa di madrasahnya berjalan maksimal, ingat kepala kantor, otomatis interaksi antara pendidik, siswa bersama warga madrasah lain akan terjadi harmonisasi. Selain itu, penerapan sistem orangtua asuh (guru) bagi siswa, maka berjalan sistem kekeluargaan dan saling terbuka antara guru dengan siswa.


Sangat lebih epektif, ulas Muhammad Nur, jika penerapan sistem pengampuan siswa bagi guru di madrasahnya bisa dilestarikan. Seorang guru misalnya, dia bisa mengasuh tujuh orang siswa, sistem pembelajaran yang dilaksanakan juga dilaksanakan dengan pola belajar sambil bermain, dan dilengkapi pola diskusi, berarti sistem pembalaaran kekeluargaan akan berjalan.


“Karena di komplek MTsN 4 Pasaman Barat, Simpang Empat memiliki pohon pelindung, akan lebih epektif jika di bawah kayu rimbun dimaksud dibuat tempat belajar terbuka. Setiap kelompok, misalnya tujuh orang dan diasuh seorang guru sekaligus, menjalankan proram pembelajaran, maka sasaran proses pembalajaran epektif akan terpenuhi”, tambah Muhammad Nur, mengakhiri. (gmz/irz)

iklan
×
Berita Terbaru Update